Orang yang jatuh cinta itu aneh. Jatuh cinta berarti punya kebiasaan baru…
yang aneh. Kebiasaan baru yang selalu berhubungan sama dia yang membuat jatuh
cinta. Anehnya, orang yang jatuh cinta gak pernah merasa dirinya aneh, bahkan
keanehan pada diri orang yang membuat jatuh cinta gak pernah dianggap aneh oleh
mereka yang sedang jatuh cinta.
Membaca kalimat di atas aneh, kan?
Jika tidak, mungkin memang karena kamu sedang jatuh
cinta saja.
Jatuh cinta itu pertama kali melihat dia, langsung terasa ada sesuatu yang
berbeda. Cara dia melihat, salah, maksudku menatap, memiliki efek yang berbeda.
Efek yang luar biasa. Tatapan yang lebih dalam.
Kemudian ketika pulang, semuanya mulai terpikirkan dengan sendirinya. Mulai
berpikir seribu langkah ke depan. Bagaimana bisa bertemu dia lagi dengan kesan
‘gak sengaja’, padahal semua rencana sudah disiapkan agar pertemuan ‘gak
disengaja’ itu bisa terwujud. Hasilnya, seringkali orang yang jatuh cinta itu
bolak-balik ke tempat pertama kali bertemu dia tanpa sengaja… berharap bertemu
lagi, dengan sengaja, tapi tak terlihat sengaja. Tentunya sebelum melakukan itu
semua, berdandan paling sempurna ada di to-do list pertama.
Saat untuk kedua kalinya bertemu, jantung itu terasa sudah tidak lagi berada
di tempatnya, tapi degupannya terasa seperti tepat berada di depan gendang
telinga. Begitu pula di pertemuan-pertemuan berikutnya. Kalau ada bunga di
sekitar sana, pasti orang yang jatuh cinta akan mengambilnya kemudian mencopot
sehelai demi sehelai kelopaknya dan berkata, “Samperin… Nggak… Samperin…
Nggak…” Begitu terus. Dan tanpa sadar ketika kelopak bunga terakhir jatuh pada
kata “samperin”, hitungannya diulang dari awal. Mencari pembenaran untuk
menjadi pengecut yang menghamba pada malu, gengsi, dan takut.
Sampai bunga di sekitar habis, dan disadarkan oleh kemungkinan gak akan
ketemu dia lagi, akhirnya seorang yang jatuh cinta akan dengan atau tanpa sadar
menghampiri dia, lalu melemparkan senyum kecil dan mengulurkan tangan. Mungkin
sapaan teramah yang pernah dilakukan, hanya untuk mendapatkan perhatian, atau
sekedar kenalan.
Jika semuanya berhasil, keanehan orang yang jatuh cinta masih berlanjut.
Orang yang jatuh cinta akan bertingkah aneh di dunia maya khususnya, mencari
tau segala informasi tentang dia yang membuatnya jatuh. Twitter,
Facebook, Instagram, LINE, semuanya dia jelajahi, demi secercah informasi.
Apabila beruntung tidak mendapati ternyata dia sudah menjadi milik yang
lain, keanehan demi keanehan bertambah. Kode-kode mulai dilemparkan, tak peduli
dia akan membacanya atau tidak. Mungkin yang ada di dalam hatinya, “Namanya
juga usaha.” Akan tetapi, jauh di benaknya, harapan selalu ada.
Berhasil mendapatkan kontaknya adalah sebagian pencapaian tertinggi bagi
orang yang sedang jatuh cinta. Rasanya ingin sekali memasukkannya ke Curriculum
Vitae. Lalu keanehan berikutnya, mengetik pesan, kemudian menghapusnya lagi,
mengetiknya lagi, menghapusnya lagi, sampai akhirnya sebuah malam waktu itu
berakhir dengan tidak ada satupun pesan yang dikirim.
Rasanya, kata demi kata, attitude demi attitude saat sedang jatuh cinta,
haram hukumnya untuk ada sedikit saja cacat di dalamnya. Ketika ada sedikit
saja kesalahan, rasanya ingin memaki diri sendiri, lalu meminta maaf padanya
berkali-kali. Dan ketika berhasil mengobrol, lalu habislah topik pembicaraan,
seringkali orang yang sedang jatuh cinta mengada-adakan topik pembicaraan yang
gak penting sekalipun. Intinya, yang penting bisa ngobrol sama dia. Bahkan saat
tidak ada bahan obrolan sekalipun kadang tetap memaksakan untuk menghubungi,
akhirnya cuma diem-dieman. Menutup malam dengan tak ada sedikit pun keinginan
untuk menghapus chat history bersamanya… untuk dibaca kemudian sewaktu-waktu.
Jatuh cinta memang begitu. Semua informasi tentangnya mengalahkan segala
berita penting baik skala nasional, ataupun internasional. Karena bagi orang
yang jatuh cinta, berita dengan skala hati –yaitu berita tentangnya– adalah
yang terpenting.
Jatuh cinta adalah memaksakan diri untuk menyamakan hal demi hal yang
menjadi kesukaannya. Semuanya dilakukan hanya mencoba untuk menjadi sempurna.
Jatuh cinta juga adalah menebak-nebak setiap kata-kata yang dia keluarkan di
akun media sosialnya, “Ini buatku, bukan? Kalau yang ini, buatku?”
Aku benci jatuh cinta. Semuanya membuatku jadi aneh. Anehnya, aku tetap saja
jatuh cinta. Jadi, tak perlu merasa aneh, dan nikmati saja.