Aku sedang merindukan perempuan
ini. Senyumnya, tawa renyahnya, tatapan matanya, cerita-cerita lucunya,
semuanya.
Aku kembali mengingat
mata teduh itu. Mata teduh yang sama dengan saat pertama kalinya kulihat. Mata
yang membuatku jatuh cinta dengan selengkung senyum cantik yang membuatku merasa dunia ini sudah indah
tanpa perlu surga.
Kenyataannya memang aku
telah jatuh cinta. Kenyataannya pula dia, perempuan yang kukagumi dan kucintai
sepenuh hati itu ternyata memang tak dilahirkan untukku. Dia telah menambatkan
hatinya pada hati yang lain, yang
mungkin saja mencintai dia dengan cara
yang lebih baik dari caraku.
Aku tak pernah peduli
dengan segala macam teori tentang cinta. Bagiku
tiap orang punya cara sendiri untuk memaknai apa artinya mencintai. Tak terhitung banyaknya buku yang kubaca, film yang kutonton dan cerita
yang kudengar tentang kisah-kisah cinta. Nyatanya mereka semua menikmati cinta
dengan pemaknaan yang berbeda. Cinta adalah airmata, cinta adalah nafsu, cinta
adalah sayang yang teramat sangat, cinta adalah cemburu, cinta adalah kebodohan yang dinikmati
bersama-sama, cinta adalah ego, cinta adalah hidup, dan sebagainya, dan sebagainya.
Saya menyukai apa yang
pernah dikatakan oleh Nietzsche, “There
is always some madness in love, but
there is also some reason in madness”
Kamu yang lebih dari cantik, kamu
yang diam-diam membuat saya rindu, kamu yang membuat hal-hal kecil terlihat
seru dan menyenangkan, kamu yang membuat saya merasa cukup.
Tapi ini bukan cerita tentang
jatuh cinta.
Seandainya kamu tahu
Betapa berharganya senyum itu
Betapa berharganya senyum itu
Saya yakin kamu tidak percaya
Terlalu sering saya bicara seperti ini
Kamu, senyum, cantik, sempurna, segalanya
Terlalu sering saya bicara seperti ini
Kamu, senyum, cantik, sempurna, segalanya
Tapi saya akan ulangi sekali lagi
Tentang betapa jatuhnya saya.
Tentang betapa jatuhnya saya.
Saya bosan
mengungkit-ungkit pengorbanan. Saya juga tak mau membahas perjuangan. Saya tahu persis kapan harus mundur dan kapan
harus maju terus. Itu saja sudah cukup. Memang
ada rasa kecewa dan sakit yang luar biasa.
Tentu saja saya tahu, cinta tak
bisa dipaksakan. Saya sangat sadar, cinta butuh waktu dan kesempatan.
Dan untuk saya, waktu dan
kesempatan itu sudah habis. Hari-hari tentangmu juga sudah harus berakhir.
Yang jelas mulai saat ini, saya
harus terbiasa dengan kesendirian.
Happy New Life, D.
I really do hope that you’re
happy.
No comments:
Post a Comment