Wednesday 23 April 2014

Menunggu

Menunggu itu membosankan.

Menunggu untuk sebagian orang hanya membuang waktu saja. Bukankah waktu itu adalah uang? Itu sama saja buang-buang uang dengan menunggu. Banyak hal yang lebih bermanfaat yang bisa dilakukan ketimbang menunggu. Jadi, sebagian bahkan hampir banyak orang tidak suka menunggu.

Tapi tidak dengan saya.

Saya suka menunggu. Menunggu memberikan saya kesempatan untuk berfikir. Secara tidak langsung, menunggu juga memberi kesempatan pada tubuh saya untuk istirahat.

Menunggu ditempat ramai adalah hal yang menyenangkan. Kita bisa mengamati lingkungan sekitar. Kita bisa mengamati orang-orang yang lalu lalang, mengamati saat serombongan orang mengobrol dengan suara keras, mengamati bapak yang sedang duduk dipinggir yang mungkin sedang memikirkan keluarganya dirumah, mengamati gadis cantik yang mungkin sedang kebingungan akan membeli sepatu atau tas terlebih dahulu.

Dengan mengamati lingkungan sekitar, secara tidak langsung itu juga sedikit meringankan pikiran saya. Jika saya berpikir saya sedang dalam masalah, lihatlah lingkungan sekitar. Mungkin mereka punya masalah yang sama, bahkan lebih besar.

Sebenarnya banyak hal menyenangkan bisa terjadi saat kita mau menunggu, tapi selain orang yang sedang sangat tergesa-gesa ada satu lagi yang tidak bisa menunggu.

Cinta.

Banyak hal yang bisa dilakukan cinta. Cinta bisa datang, bisa juga pergi. Cinta bisa membuat kita bahagia, bisa juga membuat kita sedih. Tapi ada satu hal yang tidak bisa cinta lakukan: Cinta tidak bisa menunggu.

Saya jadi ingat film Alexandria. Dimana saat akhirnya Bagas berani menyatakan perasaannya kepada Alex, tapi semua sudah terlambat. Alex yang tidak mau menunggu, sudah terlebih dahulu menerima cinta Rafi. Ini juga bukan salah Alex sepenuhnya, jika saja Bagas tidak membuat keadaan jadi rumit, atau jika saja Bagas mempunyai keberanian yang lebih, mungkin Bagas dan Alex bisa bersatu. Toh sebenarnya Alex juga punya perasaan yang sama kepada Bagas.

Yah.. begitulah cinta. Cinta sangat tidak suka menunggu. Mungkin, sebaiknya saat akhirnya kamu menemukan cintamu, segeralah nyatakan. Jangan sampai cintamu menunggu.

Tapi kamu tahu tidak bagian terbaik dari menunggu?

Saat saya selesai menulis kalimat dibaris terakhir, dan kamu keluar dari kamar setelah selesai berdandan. Bukankah saya pernah bilang kalau kamu cantik? Saya tarik kembali kata-kata saya, karena kamu sangat cantik. Kamu selalu saja bisa membuat saya jatuh cinta.


Dan menunggu tidak pernah semenyenangkan ini.

No comments:

Post a Comment