Wednesday 11 November 2015

Lalu Bagaimana

Ada orang bijak pernah berkata bahwa kadang kita tidak bisa bersama dengan yang dicinta.
Merelakan yang dicintai pergi, sedang batin dan raga tak sanggup melepasnya.
Kondisi yang beberapa orang sering alami dalam kehidupannya.

Tapi maaf, aku tidak bisa.
Aku tidak bisa untuk melupakanmu.
Aku tidak bisa merelakan seseorang yang tidak bisa tergantikan.
Aku tidak sanggup bila itu bukan kamu.

Bagiku kamu adalah segalanya
Aku tak tahu apa yang bisa kuperbuat tanpamu
Kamu membuatku lebih baik
Kamu menjadikanku pria yg lebih baik

Kamu bagaikan kabut yang menyelubungiku dari hal-hal buruk disekitar. Ngomong-ngomong soal kabut, tahukah kamu jika polusi asap di Indonesia adalah pencemaran udara oleh kabut dan asap yang terjadi akibat kebakaran hutan di provinsi Riau, Jambi dan Sumatra Selatan di Pulau Sumatra dan juga Pulau Kalimantan, Indonesia dari Juni 2015. Pada 14 September 2015, keadaan darurat ditetapkan di provinsi Riau dikarenakan tingkat pencemaraan yang melebihi batas berbahaya. Dilaporkan ribuan warga terpaksa keluar dari ibukota Pekanbaru terutama anak-anak dan ibu hamil.
Selain di Sumatra, kabut asap juga dirasakan di Kalimantan, Singapura, dan Malaysia. Kombinasi kebakaran hutan dan musim kemarau menyebabkan polusi asap terjadi hampir setiap tahun di Indonesia, terutama di provinsi-provinsi yang pembakaran lahan ilegal dilakukan secara rutin untuk melakukan peladangan. Pembebasan lahan untuk ditanami kelapa sawit merupakan salah satunya. Hampir sepanjang tahun hal ini berkontribusi besar pada jumlah polusi yang dihasilkan.

Lalu bagaimana?

Apakah aku berhutang maaf pada kalian? Iya, kalian yang telah membaca tulisan ini dari awal. Mungkin kalian merasa kecewa, kesal, terlanjur berharap ini adalah tulisan tentang keresahan seperti sebelum-sebelumnya.

Mungkin kalian bisa sedikit merasakan apa yang dia rasakan selama ini atas apa yang sudah aku lakukan terhadapnya. Aku memberinya harapan-harapan, melambungkannya tinggi, hingga akhirnya kuhempaskan begitu saja  ke tanah. 

Sungguh aku tak berniat melakukan itu semua. Aku masih terlalu muda, masih naif. Aku kira aku bisa memberimu segalanya seperti yang sudah kujanjikan. Tapi ternyata itu semua terlalu besar, terlalu berat. Aku tak sangup memenuhi janjiku. Dan akhirnya malah aku pergi begitu saja seperti pengecut.

I’m sorry I did not mean to hurt my little girl
It’s beyond me, I can not carry the weight of the heavy world
So much to love
So much to learn
But I won’t be there to teach you
I know I can be close
But I try my best to reach you
Maroon 5 – Goodnight Goodnight

Lalu bagaimana caraku meminta maaf kepadamu?
Lalu bagaimana tentang kita? 

No comments:

Post a Comment