Thursday 19 November 2015

Rindu

“Saya rindu kamu,”

“..........”

“Saya rindu waktu jarimu dan jariku saling mengisi celah diantaranya,”

”..........”

“Saya rindu waktu helai rambutmu melukis jalur di telapak tanganku,”

”..........”

“Saya rindu lekuk tubuhmu melengkapi tubuhku saat kita saling beradu,”

”..........”

“Saya rindu celotehmu yang tidak karuan saat sepi mengambang diantara kita,”

”..........”

“Saya rindu waktu garis wajah dan gurat katamu menyiratkan cemburu,”

”..........”

“Saya rindu waktu air matamu meminta untuk tumpah di bahuku,”

”..........”

“Atau waktu mereka jatuh begitu saja di pipimu, lalu tanganku refleks menjemputnya dari wajahmu,”

”..........”

“Kamu tidak mau menyampaikan apa-apa?,”

“Tidak,”

“Ya sudah, saya hanya ingin menyampaikan itu,”

“Ya sudah,”

“Supaya kamu tahu kalau saya masih merindukanmu,”

“Kamu tidak merindukan aku,”

“Loh? Menurutmu untuk apa saya bicara panjang lebar menggunakan kata-kata bak pujangga cinta kalau aku tidak merindukan kamu?”


“Kamu hanya merindukan waktu,”

”..........”

“Kamu rindu waktu yang terisi memori dengan aku dan kamu,”

”..........”

“Kamu rindu waktu kita masih bahagia bersama,”

”..........”

“Kamu rindu waktu kamu masih jadi prioritas pertamaku,”

”..........”

“Kamu rindu waktunya, bukan rindu aku.”


No comments:

Post a Comment